Senin, 22 Mei 2017

CARA BUDIDAYA IKAN LELE

beberapa cara untuk membudidayakan lele, diantaranya adalah lele organik. Lele yang kita bicarakan ini memilikiperbedaan dengan lele pada umumnya, hal ini berbeda karena lele organik berbeda pakan dengan lele yang lain. Lele organik memiliki banyak perbedaan contohnya saja dari segi rasa, rasa daging lele organik lebih gurih di bandingkan dengan lele biasa. Permintaan pasar pada lele organik sangat besar sekali, karena pekonsumsi ikan lele sangat di minati sekali oleh masyarakat. Pada dasarnya budidaya lele organik mengandalkan mikroorganisme yang dapat berfungsi menguraikan kotoran dan amoniak yang berada dikolam sehingga media pemeliharaan selalu sehat. Dari beberapa pembudidaya umumnya dilakukan dikolam tertutup, cara ini di lakukan dengan diberikan kompos pada kolam, sehingga akan membuat pakan alami yang terdapat pada air.
Pupuk yang sudahjadi ditendai dengan struktur tidak berbau biasanya berwarna coklat. Jika anda ingin mencoba dengan lele organik inilah cara pembuatanya.

LELE ORGANIK

Persiapkan tempat atau kolam buat menaruh ikan

Biasanya lele dibudidayakan di kolam terpal, menggunakan kolam terpal padaumumnya berukuran 4×6 cm dengan ketinggian 100 cm, namun itu sekala umum, anda biasa membuat kolam dengan berbagai ukuran tergantung degan kebutuhan anda, jika dirasa bibit yang lumayan besar anda bisa membuatnya dengan ukuran yang jauh lebih besar.

Mengatur kolam

Anda tentu sudah tahu dengan tujuan anda, lele organik yang anda budidayakan membutuhkan kompos. Berikut ini adalah tinggal anda buat saja. Kemudian anda masukan pupuk kompos yang sudah anda buat, ingat pupuk kompos harus sudah di pastikan sudah benar-benar matang. Taburkan pupuk kompos pada kolam dan jangan lupa berikan bakteri penumbuh, seperti bakteri berjenis probiotik, dirasa bahan itu sudah lengkap karena probiotik anda bisa mencarinya di toko ikan terdekat. Tutup bagian kolam dengan terpal plastik dan biarkan fermentasi kurang lebih 1 sampai 2 minggu.

Mengecek hasil fermentasi

Cara cek bahan kompos pada lele organik sangat mudah, pada proses fermentasi akan terjadi pembusukan dan mikroorganisme akan menghasilkan gas meta, gas ini akan menandakan proses fermentasi selesai atau tidak. Untuk memastikan fermentasi selesai anda cukup memberikan api pada gas tersebut, jika api menyala itu artinya proses permentasi belum selesai. Untuk menyikapinya anda hanya memberikan air dengan kedalaman 40cm dan biarkan setelah 1 minggu kemudian anda tingkatkan lagi ketinggian air 15cm setiap 2 minggu hingga mencapai 70-80cm.

Pemilihan bibit

Jika anda berbudidaya tentu bibit lah yang memiliki peran penting hingga 50% kunci keberhasilan ada pada bibit. Varitas yang umum di budidayakan biasanya berjenis varietas sangkuriang. Sejarah lele sangkuriang mencatat banayak pembudidaya pemula sukses dalam budidayanya. Namun banyak juga jenis bibit lele yang tentu tidak kalah kualitasnya dengan lele sangkuriang. Ketika anda akan menebar pastikan bibit ikan harus seragam ukuran tubuhnya, ini sangat penting sekali karena akan berdampak pada hasil makanan pada setiap ikan lele.

Penebaran benih kedalam kolam

Setelah bibit sudah siap air organik sudah benar-benar matang anda bisa menebarnya ke dalam kolam, untuk penyesuaian airya biarkan lele melakukan gerak sendiri biarkan kolam terbuka dan biarkan lele keluar sendiri dari wadahya sampai keluar semua dari wadah. Perlakuan pada bibit lele harus benar-benar di perhatikan karena benih lele ibaratnya bayi yang baru lahir sehingga sangat sensitif pada perlakuan dan faktor lingkungan. Penebaran yang baik di lakukan pada jam 19.00 sampai 07.00, karena pada jam berikut cahaya matahari tidak terlalu banyak dengan ketinggian air 40cm dan setiap 10 hari sekali air ditambahkan sampai 50 cm begitu seterusya sampai air dengan ketinggian 1 meter sampai masa panen.

Pemberian pakan

Inilah yang membedakan lele organik dan lele yang lain berbeda. Pakan yang anda berikan berbeda yaitu dengan pakan yang berkomposisi bahan microorganisme atau planton dan bahanpakan lainya dengan bahan organik. Bahan tambahan berupa pelet yang diracik dengan bahan organik dan probiotik yang sudah di fermentasikan sebelumnya, namun para pakar lele budidaya lele organik pemula memiliki masalah kecil seperti pakan yang dibuatnya tidak terapung. Jika anda memiliki kendala yang sama, kami sudah siapkan tutorial untuk anda cara membuat pelet apung. Pakan pelet organik di berikan 1 hari 2 x sebaikya dilakukan antara jam 6-7 pagi dan 5-6 sore supaya bisa memantau kesehatan dan nafsu makan lele. Secara rutin anda harus memberikan pakan ini agar lele tetap sehat dan lele organik anda cepat besar.

Pemeliharaan kebersihan kolam lele organik

Berbudidaya ikan lele organik sangat mudah sekali di lakukan asal kita tahu cara merawatnya dan faktor utama mereka tumbuh sehat. Dengan kunci itu anda bisa memeberikan mereka tempat dan hasil panen anda berlimpah. Air yang tidak usah repot harus di ganti itu mungkin menjaidi hal yang tidak merepotkan dalam budidaya lele organik. Namun dengan hal itu harus anda ketahui kesetabilan air yang buruk akan mempengaruhi berkurangnya kandungan mikroorganisme di dalam air, kondisi ini ditimbulkan oleh kotoran ikan lele yan semakin lama semakin menumpuk dan itu harus dibersihkan. Kandungan yang terdapat pada air kolam lele organik akan berubah menjadi racun apabila koktoran lele tidak segera diangkat.
Anda cukup cek air jika air berwarna merah pekat sudah dipastikan air tersebut sudah rusak atau tercemar. Untuk mengatasinya anda hanya mengencerkanya dengan cara menambah air dan probiotik. Air yang baik adalah air sumur atau air yang sudah kita endapkan. Jika dirasa air pada kolam benar-benar pekat dan keruh anda wajib menggantinya dengan yang baru dengan memberikan air pada kolam berarti diganti sebanyak 50% dari air tersebut dan usahakan jangan sampai ikan lele organik anda tidak setres.

Masa panen ikan lele

Panen ikan lele organik biasanya lebih singkat umur 45 hari atau 60 hari saja sudah bisa dipanen. Pemanenan ini tidak kami rinci karena anda sudah tahu dan ahli dalam pemanenan.
Inilah manfaat yang bisa anda jika anda Ternak Lele Organik

  1. Nilai gizi lebih tinggi tidak sedikit mengandung kolesterol
  2. Menghemat pakan
  3. Ramah lingkungan
  4. Dapat meminimalisir biaya
  5. Lebih aman untuk kesehatan
  6. Prosentase kematian dapat ditekan lebih kecil
  7. Tekstur daging lebih halus dan lebih gurih
  8. Proses panen lebih cepat

LELE ORGANIK

Perhatikan pasaran anda jangan sampai kecewa dengan hasil produksi anda. Kami yakin jika anda memberikan kualitas yang baik maka pasaran yang anda sasar akan mencari anda. Hal ini karena budidaya atau ternak lele organik sangat dibutuhkan sekali, dan jangan menyerah jika anda gagal karena pengusaha ternak lele yang sukses di bidang ini sama seperti anda gagal dan gagal terlebih dahulu kemudian mereka berhasil. Selamat mencoba semoga anda sukses dalam budidaya ini

Jumat, 12 Mei 2017

CIRI CIRI WANITA SOLEHAH

CIRI-CIRI WANITA SOLEHAH MENURUT AL-QURAN

Animasi wanita solehah



siapakah wanita sholehah yang slalu di damba oleh setiap pria, dan bagaimana ciri-cirinya ??
baiklah akan saya ambilkan dari ayat al-qur'an dan tafsir nya tentang siapa dan bagaimana ciri-ciri wanita sholehah ;-)


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ

"Wanita (istri) shalihah adalah yang taat lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada dikarenakan Allah telah memelihara mereka." (An-Nisa: 34)

Dalam ayat yang mulia di atas disebutkan di antara sifat wanita shalihah adalah taat kepada Allah dan kepada suaminya dalam perkara yang ma'ruf lagi memelihara dirinya ketika suaminya tidak berada di sampingnya.

"Tugas seorang istri adalah menunaikan ketaatan kepada Rabbnya dan taat kepada suaminya, karena itulah Allah berfirman: "Wanita shalihah adalah yang taat," yakni taat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, "Lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada." Yakni taat kepada suami mereka bahkan ketika suaminya tidak ada (sedang bepergian, pen.), dia menjaga suaminya dengan menjaga dirinya dan harta suaminya." (Taisir Al-Karimir Rahman, hal.177)



Ada kisah Ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menghadapi permasalahan dengan istri-istrinya sampai beliau bersumpah tidak akan mencampuri mereka selama sebulan, Allah Subhanahu wa Ta'ala menyatakan kepada Rasul-Nya Shallallahu 'alaihi wa sallam:




عَسَى رَبُّهُ إِنْ طَلَّقَكُنَّ أَنْ يُبْدِلَهُ أَزْوَاجًا خَيْرًا مِنْكُنَّ مُسْلِمَاتٍ مُؤْمِنَاتٍ قَانِتَاتٍ تآئِبَاتٍ عَابِدَاتٍ سآئِحَاتٍ ثَيِّبَاتٍ وَأَبْكَارًا




"Jika sampai Nabi menceraikan kalian, mudah-mudahan Tuhannya akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik daripada kalian, muslimat, mukminat, qanitat, taibat, 'abidat, saihat dari kalangan janda ataupun gadis." (At-Tahrim: 5)



a. Muslimat: wanita-wanita yang ikhlas (kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala), tunduk kepada perintah Allah ta'ala dan perintah Rasul-Nya.

b. Mukminat: wanita-wanita yang membenarkan perintah dan larangan Allah Subhanahu wa Ta'ala
c. Qanitat: wanita-wanita yang taat
d. Taibat: wanita-wanita yang selalu bertaubat dari dosa-dosa mereka, selalu kembali kepada perintah (perkara yang ditetapkan) Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam walaupun harus meninggalkan apa yang disenangi oleh hawa nafsu mereka.
e. 'Abidat: wanita-wanita yang banyak melakukan ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala (dengan mentauhidkannya karena semua yang dimaksud dengan ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala di dalam Al-Qur'an adalah tauhid, kata Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma).
f. Shoimat: wanita-wanita yang berpuasa. (Al-Jami' li Ahkamil Qur'an, 18/126-127, Tafsir Ibnu Katsir, 8/132)


Istri-istri sholehah bisa kita rinci dengan lainnya yang Akan Q ambil keterangan-keterangannya dari hadis,
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menyatakan:



إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا، قِيْلَ لَهَا: ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ




"Apabila seorang wanita shalat lima waktu, puasa sebulan (Ramadhan), menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya, maka dikatakan kepadanya: Masuklah engkau ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau sukai." (HR. Ahmad 1/191)




1. Penuh kasih sayang, selalu kembali kepada suaminya dan mencari maafnya.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :




أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِنِسَائِكُمْ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ؟ اَلْوَدُوْدُ الْوَلُوْدُ الْعَؤُوْدُ عَلَى زَوْجِهَا، الَّتِى إِذَا غَضِبَ جَاءَتْ حَتَّى تَضَعَ يَدَهَا فِي يَدِ زَوْجِهَا، وَتَقُوْلُ: لاَ أَذُوقُ غَضْمًا حَتَّى تَرْضَى




"Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata: "Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha." (HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa no. 257.)

2. Melayani suaminya (berkhidmat kepada suami) seperti menyiapkan makan minumnya, tempat tidur, pakaian, dan yang semacamnya.

3. Menjaga rahasia-rahasia suami, lebih-lebih yang berkenaan dengan hubungan intim antara dia dan suaminya. Asma' bintu Yazid radhiallahu 'anha menceritakan dia pernah berada di sisi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika itu kaum lelaki dan wanita sedang duduk. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: "Barangkali ada seorang suami yang menceritakan apa yang diperbuatnya dengan istrinya (saat berhubungan intim), dan barangkali ada seorang istri yang mengabarkan apa yang diperbuatnya bersama suaminya?" Maka mereka semua diam tidak ada yang menjawab. Aku (Asma) pun menjawab: "Demi Allah! Wahai Rasulullah, sesungguhnya mereka (para istri) benar-benar melakukannya, demikian pula mereka (para suami)." Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:




فَلاَ تَفْعَلُوا، فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِثْلُ الشَّيْطَانِ لَقِيَ شَيْطَانَةً فِي طَرِيْقٍ فَغَشِيَهَا وَالنَّاسُ يَنْظُرُوْنَ




"Jangan lagi kalian lakukan, karena yang demikian itu seperti syaithan jantan yang bertemu dengan syaitan betina di jalan, kemudian digaulinya sementara manusia menontonnya." (HR. Ahmad 6/456,) 

4. Selalu berpenampilan yang bagus dan menarik di hadapan suaminya sehingga bila suaminya memandang akan menyenangkannya. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

أَلاَ أُخْبِرَكَ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ، اَلْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهَ وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهَ وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهَ

"Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya". (HR. Abu Dawud no. 1417.)

5. Ketika suaminya sedang berada di rumah (tidak bepergian/ safar), ia tidak menyibukkan dirinya dengan melakukan ibadah sunnah yang dapat menghalangi suaminya untuk istimta' (bernikmat-nikmat) dengannya seperti puasa, terkecuali bila suaminya mengizinkan. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
لاَ يَحِلُّ لِلْمَرْأَةِ أَنْ تَصُومَ وَزَوْجُهَا شَاهِدٌ إِلاَّ بِإِذْنِهِ
"Tidak halal bagi seorang istri berpuasa (sunnah) sementara suaminya ada (tidak sedang bepergian) kecuali dengan izinnya". (HR. Al-Bukhari no. 5195 dan Muslim no. 1026)
6. Pandai mensyukuri pemberian dan kebaikan suami, tidak melupakan kebaikannya, karena Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: "Diperlihatkan neraka kepadaku, ternyata aku dapati kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita yang kufur." Ada yang bertanya kepada beliau: "Apakah mereka kufur kepada Allah?" Beliau menjawab: "Mereka mengkufuri suami dan mengkufuri (tidak mensyukuri) kebaikannya. Seandainya salah seorang dari kalian berbuat baik kepada seorang di antara mereka (istri) setahun penuh, kemudian dia melihat darimu sesuatu (yang tidak berkenan baginya) niscaya dia berkata: "Aku tidak pernah melihat darimu kebaikan sama sekali." (HR. Al-Bukhari no. 29 dan Muslim no. 907)
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam juga pernah bersabda:
لاَ يَنْظُرُ اللهُ إِلَى امْرَأَةٍ لاَ تَشْكُرُ لِزَوْجِهَا وَهِيَ لاَ تَسْتَغْنِي عَنْهُ
"Allah tidak akan melihat kepada seorang istri yang tidak bersyukur kepada suaminya padahal dia membutuhkannya." (HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa.)

Istri-istri sholehah bisa kita rinci dengan lainnya yang Akan Q ambil keterangan-keterangannya dari hadis,
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menyatakan:



إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا، قِيْلَ لَهَا: ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ




"Apabila seorang wanita shalat lima waktu, puasa sebulan (Ramadhan), menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya, maka dikatakan kepadanya: Masuklah engkau ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau sukai." (HR. Ahmad 1/191)




1. Penuh kasih sayang, selalu kembali kepada suaminya dan mencari maafnya.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :




أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِنِسَائِكُمْ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ؟ اَلْوَدُوْدُ الْوَلُوْدُ الْعَؤُوْدُ عَلَى زَوْجِهَا، الَّتِى إِذَا غَضِبَ جَاءَتْ حَتَّى تَضَعَ يَدَهَا فِي يَدِ زَوْجِهَا، وَتَقُوْلُ: لاَ أَذُوقُ غَضْمًا حَتَّى تَرْضَى




"Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata: "Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha." (HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa no. 257.)

2. Melayani suaminya (berkhidmat kepada suami) seperti menyiapkan makan minumnya, tempat tidur, pakaian, dan yang semacamnya.

3. Menjaga rahasia-rahasia suami, lebih-lebih yang berkenaan dengan hubungan intim antara dia dan suaminya. Asma' bintu Yazid radhiallahu 'anha menceritakan dia pernah berada di sisi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika itu kaum lelaki dan wanita sedang duduk. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: "Barangkali ada seorang suami yang menceritakan apa yang diperbuatnya dengan istrinya (saat berhubungan intim), dan barangkali ada seorang istri yang mengabarkan apa yang diperbuatnya bersama suaminya?" Maka mereka semua diam tidak ada yang menjawab. Aku (Asma) pun menjawab: "Demi Allah! Wahai Rasulullah, sesungguhnya mereka (para istri) benar-benar melakukannya, demikian pula mereka (para suami)." Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:




فَلاَ تَفْعَلُوا، فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِثْلُ الشَّيْطَانِ لَقِيَ شَيْطَانَةً فِي طَرِيْقٍ فَغَشِيَهَا وَالنَّاسُ يَنْظُرُوْنَ




"Jangan lagi kalian lakukan, karena yang demikian itu seperti syaithan jantan yang bertemu dengan syaitan betina di jalan, kemudian digaulinya sementara manusia menontonnya." (HR. Ahmad 6/456,) 

4. Selalu berpenampilan yang bagus dan menarik di hadapan suaminya sehingga bila suaminya memandang akan menyenangkannya. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

أَلاَ أُخْبِرَكَ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ، اَلْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهَ وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهَ وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهَ

"Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya". (HR. Abu Dawud no. 1417.)

5. Ketika suaminya sedang berada di rumah (tidak bepergian/ safar), ia tidak menyibukkan dirinya dengan melakukan ibadah sunnah yang dapat menghalangi suaminya untuk istimta' (bernikmat-nikmat) dengannya seperti puasa, terkecuali bila suaminya mengizinkan. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
لاَ يَحِلُّ لِلْمَرْأَةِ أَنْ تَصُومَ وَزَوْجُهَا شَاهِدٌ إِلاَّ بِإِذْنِهِ
"Tidak halal bagi seorang istri berpuasa (sunnah) sementara suaminya ada (tidak sedang bepergian) kecuali dengan izinnya". (HR. Al-Bukhari no. 5195 dan Muslim no. 1026)
6. Pandai mensyukuri pemberian dan kebaikan suami, tidak melupakan kebaikannya, karena Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: "Diperlihatkan neraka kepadaku, ternyata aku dapati kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita yang kufur." Ada yang bertanya kepada beliau: "Apakah mereka kufur kepada Allah?" Beliau menjawab: "Mereka mengkufuri suami dan mengkufuri (tidak mensyukuri) kebaikannya. Seandainya salah seorang dari kalian berbuat baik kepada seorang di antara mereka (istri) setahun penuh, kemudian dia melihat darimu sesuatu (yang tidak berkenan baginya) niscaya dia berkata: "Aku tidak pernah melihat darimu kebaikan sama sekali." (HR. Al-Bukhari no. 29 dan Muslim no. 907)
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam juga pernah bersabda:
لاَ يَنْظُرُ اللهُ إِلَى امْرَأَةٍ لاَ تَشْكُرُ لِزَوْجِهَا وَهِيَ لاَ تَسْتَغْنِي عَنْهُ
"Allah tidak akan melihat kepada seorang istri yang tidak bersyukur kepada suaminya padahal dia membutuhkannya." (HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa.)


Telaga renjeng

CARA BUDIDAYA IKAN LELE

beberapa cara untuk membudidayakan lele, diantaranya adalah lele organik. Lele yang kita bicarakan ini memilikiperbedaan dengan lele pada...

Toko Brebes